Unduh Ebook Perang Sabil Versus Perang Salib | Perang Maluku | Perang Makassar | Perang Banten | Perang Jawa | Perang Padri | Perang Banjar | Perang Aceh | muslim versus penjajah kristen
Perang Sabil Versus Perang Salib
Ummat Islam Melawan Penjajah Kristen Portugis Dan Belanda
Oleh: Abdul Qadir Djaelani
Anggota DPR RI
Penerbit:
Yayasan Pengkajian Islam Madinah Al-Munawwarah
Jakarta 1420 H / 1999 M
Ummat Islam Melawan Penjajah Kristen Portugis Dan Belanda
Oleh: Abdul Qadir Djaelani
Anggota DPR RI
Penerbit:
Yayasan Pengkajian Islam Madinah Al-Munawwarah
Jakarta 1420 H / 1999 M
Daftar Isi
- Pendahuluan
- Perang Maluku
- Perang Makassar
- Perang Banten
- Perang Jawa
- Perang Padri
- Perang Banjar
- Perang Aceh
- Penutup
- Daftar Kepustakaan
- Tentang Penulis
Datangnya Portugis dan Belanda ke Indonesia, selain untuk menjajah juga untuk mengkristenkan umat Islam Indonesia. Kedua tujuan tersebut dilaksanakan dalam ruang lingkup Perang Salib yang tidak pernah padam dalam dada umat Kristen Barat. Kesimpulan ini berasal dari data yang tertera di bawah ini:
a. | Th. Muller Kruger, guru besar Sekolah Tinggi Kristen di Jakarta, pernah menulis antara lain: |
Tentulah
orang-orang Portugis ini bukan saja ingin untuk menemukan negeri-negeri lain,
melainkan mereka ingin pula menaklukkan negeri-negeri tersebut, serta mencari
kekayaan dunia. Tetapi tak dapat disangkal bahwa yang mendorong mereka ialah
"hasrat untuk mengkristenkan daerah-daerah yang ditemukan dan ditaklukannya
itu". Tiada percuma pada layar-layar kapal mereka tertera "tanda salib". Mereka
hendak menenamkan salib di tengah-tengah bangsa kafir, bahkan dapat juga
dikatakan bahwa merupakan semacam "perang salib" apa yang mereka lakukan. Perang
Salib yang penghabisan tidak mengikuti lagi jalan-jalan yang semula. Sekarang
"musuh Islam" ini diserang dari belakang; maksudnya untuk memotong dari sumber
penghidupannya. Penyebaran Injil sudah menjadi tujuan yang utama, bukannya
sebagai pekerjaan sambil lalu saja, sebagaimana halnya dengan usaha-usaha bangsa
Belanda dan Inggris kemudiannya.[1]
b. | d'Albuquerque, komandan Portugis tatkala menaklukkan Malaka pada tahun 1511, yang pada saat itu dikuasai oleh kerajaan Islam, Sultan Mahmud Syah. Setelah membakar semua kapal-kapal umat Islam, d'Albuquerque berpidato di depan pasukannya, antara lain: |
Jasa yang
akan kita berikan pada Tuhan dengan mengusir orang Moor (Islam Arab) dari negeri
ini, adalah memadamkan api dari agama Muhammad, sehingga api itu tidak akan
menyebar lagi sesudah ini saya yakin benar, jika kita rampas perdagangan Malaka
ini dan mereka (umat Islam) Kairo dan Mekah akan hancur.[2]
Karena misi utama kedatangan
Portugis dan Belanda ke Indonesia untuk melanjutkan perang salib terhadap umat
Islam Indonesia, maka perlawanan umat Islam seperti Perang Padri, Perang Jawa,
Perang Banjar, Perang Aceh, dan lain-lain adalah PERANG SABIL, dimana
panji-panji Islam menjadi lambang perjuangan. Demikian ungkap W.F.
Wartheim
Bogor, 5 Jumadil Awal 1420 H / 20 Agustus 1999 M
Catatan kaki:
2. | Hamid
Algadri; C. Snouck Hugronye, Politik
Belanda Terhadap Islam dan Arab; Sinar
Harapan, Jakarta, 1984, hal. 76-77.![]() |
Unduh Ebook Edisi Hut RI ke 70
Versi CHM
Versi PDF