Rampok Uang Rakyat - Jejak Dajjal dalam IMF Bagian 2

era persekutuan Kristen-Yahudi | Dajjal Al-Masih palsu | riba uang kertas | riba | federal reserve | budak utang | imf | devaluasi konstan mata uang negara | perbudakan finansial Kerajaan Bankir Rothschild


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتٌّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ مَوْتِي وَفَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَمَوْتٌ يَأْخُذُ فِي النَّاسِ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ وَفِتْنَةٌ يَدْخُلُ حَرْبُهَا بَيْتَ كُلِّ مُسْلِمٍ وَأَنْ يُعْطَى الرَّجُلُ أَلْفَ دِينَارٍ فَيَتَسَخَّطَهَا وَأَنْ تَغْدِرَ الرُّومُ فَيَسِيرُونَ فِي ثَمَانِينَ بَنْدًا تَحْتَ كُلِّ بَنْدٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Enam tanda-tanda kiamat: (1) kematianku, (2) penaklukkan Baitul Maqdis, (3) kematian yang menyerang manusia laksana kematian kambing yang cepat, (4) muncul fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap orang muslim, (5) orang diberi seribu dinar kemudian ia marah, (6) Romawi berkhianat kemudian mereka pergi dalam delapanpuluh bendera, di bawah setiap bendera ada duabelasribu (pasukan)." (HR Ahmad - Shahih)

Dengan keras, Al-Qur’an melarang Muslim menjadikan kaum Kristen dan  Yahudi  sebagai  teman,  sekutu,  atau  aliansi  (aulia)  jika  mereka  telah  bergabung  dan  bersama-sama  membentuk  persekutuan  Kristen-Yahudi.  Hal  tersebut  ada  dalam Surat al-Maidah:

“Hai  orang-orang  yang  beriman,  janganlah  kamu  mengambil  orang-orang  Yahudi dan Nasrani sebagai aulia; sebagian mereka adalah aulia bagi sebagian  yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka sebagai aulia, maka  sesungguhnya  orang  itu  termasuk  golongan  mereka.  Sesungguhnya  Allah  tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”  (Al-Qur’an, al-Maidah [Hidangan], 5: 51)


Tidak semua orang krsten-Yahudi masuk dalam kategori musuh manusia di akhir zaman. KArena ada sebagian Kristen-Yahudi juga yang mengerti dan membenci dajjal. Mereka yang masuk kategori musuh manusia dan kemanusiaan ini adalah mereka yang dengan culas mempermainkan sistem riba dan setiap aspek kehidupan internasonal. Mereka pemegang kunci permainan riba ini.

Kita hidup dalam era persekutuan Kristen-Yahudi terbentuk untuk pertama  kali dalam sejarah. Persekutuan tersebut diciptakan peradaban barat modern, yang  sekarang  memerintah  dunia  melalui  organisasi  Perserikatan  Bangsa-Bangsa  (PBB) dan organisasi-organisai turunan lainnya yang sejenis. Persekutuan tersebut  telah  menciptakan  sistem  moneter  dan  ekonomi  yang  secara  tidak  adil  telah  berhasil  memperkaya  diri  mereka  dengan  membebani  pihak  lain.  Persekutuan  Kristen-Yahudilah yang mendirikan institusi International Monetary Fund (IMF,  Dana Moneter Internasional). Sekarang, pembaca harus bertanya apakah ayat Al- Qur’an di atas melarang keanggotaan Muslim dalam organisasi internasional yang  diciptakan dan dikontrol oleh  persekutuan  Kristen-Yahudi  tersebut.  Jawabannya  sudah jelas.


Kaum elit penguasa kaya-raya sekarang berkuasa atas umat manusia yang  miskin, dan negara yang kaya sekarang berkuasa atas negara yang lain. Bahkan,  kaum elit kaya-raya yang berkuasa di seluruh dunia sekarang bersatu menjadi satu  jama’ah, dan tahapan yang akan terjadi berikutnya adalah munculnya satu Amir (pemimpin) mereka, yang akan memerintah dunia dari Jerusalem dan menjadi Al- Masih palsu.


Mereka  tidak  mengenali  Dajjal  Al-Masih  palsu  sebagai  dalang  di  balik  pembentukan  pemerintahan  dunia  saat  ini  yang  sekarang  mengontrol  hampir  di  seluruh  negara-negara  Muslim.  Mereka  menentang  larangan  Al-Qur’an  dengan  membentuk  dan  memelihara  hubungan  persahabatan  dan  bahkan  ikut  dengan  persekutuan  Kristen-Yahudi.  Selama  orang-orang  tersebut  masih  memerintah  negara-negara  Muslim,  umat  Muhammad  (saw)  akan  tetap  terpenjara  dalam  kemiskinan  dan  tidak  sanggup  melawan  pihak  yang  memerangi  Islam  demi  kepentingan Negara  Israel. Salah satu bentuk nyatanya adalah eksploitasi buruh  dengan  upah  yang  rendah.  Di  seluruh  dunia  yang  sekarang  disebut  sebagai  ekonomi  pasar  bebas,  pemerintah  menyadari  pentingnya  menetapkan  aturan  besarnya upah minimum untuk mencegah pemberontakan berdarah  oleh mereka  yang terkekang dalam upah rendah.


Sekarang, kami menjelaskan salah satu proses Riba yang digunakan Dajjal  untuk  memperkuat  dengan  kekayaan  bagi  pihak  yang  mendukungnya,  dan  memperbudak dengan kemiskinan bagi pihak yang menentangnya. Apa yang telah  dilakukannya adalah mendirikan sistem keuangan internasional sedemikian rupa  sehingga dapat dimanipulasi dan dibuat berfungsi sebagai sarana pencurian legal,  kecurangan  besar,  dan  penindasan  ekonomi.  Pembaca  dapat  mengenali  dengan  mudah proses inti dari pencurian legal dalam sistem keuangan internasional yang  diciptakan oleh Persekutuan Kristen-Yahudi dengan memfokuskan perhatian pada  peristiwa  yang  terjadi  pada  April  1933.  Pada  waktu  itu,  Pemerintah  AS  memberlakukan  undang-undang  yang  melarang  penduduk  Amerika  menyimpan  koin-koin emas, bongkahan emas, atau sertifikat emas dalam kepemilikan mereka.  Koin-koin emas ditarik dari peredaran, dan tidak lagi disahkan sebagai alat tukar  yang  sah.  Koin-koin  emas  tidak  dapat  digunakan  sebagai  uang.  Barangsiapa  tertangkap dengan emas-emas tersebut setelah tanggal tertentu, dia akan didenda $  10.000 dan atau dipenjara selama 6 bulan. Sebagai ganti koin-koin dan bongkahan  emas,  The  Federal  Reserve  Bank  (The  Fed)  yang  merupakan  bank  swasta,  menawarkan  kurs  mata  uang  kertas  (Dolar  AS)  dengan  nilai  yang  ditentukan  secara numerik $ 20 untuk setiap satu ounce (28,35 gram) emas.


Sebagai  besar  penduduk  Amerika  segera  menukarkan  emas  mereka  dengan  uang  kertas  tetapi  mereka  yang  menyadari  bahwa  pertukaran  tersebut  tidak layak/tidak sebanding, membawa emas mereka pergi menuju penyimpanan  di Bank Swiss.

Hal  penting  lainnya  adalah  pemerintah  Inggris  pun  menarik  koin-koin  emas dari peredaran pada tahun  yang sama dengan AS.  Mereka melakukan hal tersebut  dengan  kebijakan  menawarkan  pertukaran  kertas  Poundsterling  dengan  emas.


Setelah  semua  emas  di  AS  telah  ditukar  dengan  uang  kertas,  kemudian  pada  Januari  1934  pemerintah  AS  melakukan  devaluasi  yang  serampangan  terhadap  Dolar  AS  sehingga  nilainya  menurun  hingga  41%  dan  kemudian  memberhentikan aturan larangan mengenai emas yang sebelumnya diberlakukan.  Penduduk  Amerika  kembali  segera  menukar  uang  kertas  mereka  dengan  emas  pada  nilai  pertukaran  baru  yakni  $  35  untuk  setiap  ounce  emas.  Dalam  proses  tersebut, kekayaan mereka telah dirampok hingga 41%. Sekarang, pembaca dapat  dengan  mudah  mengenali  pencurian  yang  legal  jika  nilai  uang  kertas  didevaluasi/diturunkan.

Secara  spesifik  Al-Qur’an  melarang,  dengan  demikian  menyatakan  Haram,  perampokan  kekayaan  masyarakat.  Hal  tersebut,  contohnya,  disebutkan  dalam Surat An-Nisa dan Surat Hud berikut:

“Wahai  orang-orang  yang  beriman,  janganlah  kalian  saling  memakan  harta  sesama  kalian  dengan  jalan  yang  batil,  kecuali  dengan  jalan  perniagaan  yang  berlaku dengan suka sama suka di antara kalian ...”  (Al-Qur’an, an-Nisa [Wanita], 4: 29)

“Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah  kalian  merugikan  manusia  terhadap  hak-hak  mereka  dan  janganlah  kalian  membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.”  (Al-Qur’an, Hud, 11: 85)

Dan Nabi Muhammad (saw) telah menyatakan transaksi yang berdasarkan  pada penipuan, dan yang menghasilkan keuntungan bagi salah satu pihak dengan  tidak adil, adalah Riba.

federal reserve

The Fed dalam kejadian di atas sepertinya telah melakukan ‘uji coba’ di  dalam  negeri  terhadap  sistem  keuangan  baru  yang  dapat  mentransfer  kekayaan  masyarakat secara besar-besaran dan tidak adil yang kemudian jika diberlakukan  di  seluruh  dunia  akan  mendapatkan  hasil  yang  sama.  Transfer  tersebut  dapat  dilakukan  dengan  alat  sederhana  berupa  pembuatan  uang  dari  kertas  dan  mengupayakan  kertas  tersebut  dijadikan  sebagai  mata  uang  yang  berlaku  di  seluruh negara. Pihak  yang mengontrol sistem keuangan akan menjadikan mata  uang  tertentu  sebagai  sasaran  dan  mengupayakannya  agar  nilainya  tetap  didevaluasi.  Sehingga  uang  kertas  tersebut  kehilangan  nilainya,  dan  masyarakat  yang tidak curiga menderita kerugian dengan kehilangan sebagian kekayaannya.  Bagaimana  pun  juga,  ‘kerugian’  mereka  akan  menghasilkan  ‘keuntungan’  bagi  pihak yang lain.

Kurang  dari  2  tahun  sebelumnya,  pada  September  1931,  Poundsterling  didevaluasi  sampai  30%  dan  perlahan-lahan  terus  menurun  sampai  40%  pada  1934, kemudian diikuti oleh Franc  Perancis  yang didevaluasi sampai 30%,  Lira  Italia  didevaluasi  sampai  41%,  dan  Franc  Swiss  sampai  30%.  Hal  yang  sama  terjadi  di  negara-negara  Eropa  lainnya.  Hanya  Yunani  yang  mata  uangnya  didevaluasi jauh dibandingkan negara-negara lainnya, yaitu sampai 59%.

Kerajaan Bankir Rothschild

Apa  yang  terlihat  pada  1930-an  sebagai  kebijakan  ‘memohonlah  pada  tetanggamu’,  menggunakan  devaluasi  mata  uang  untuk  menaikkan  tingkat  persaingan produk ekspor negara sebagai usaha mengurangi biaya untuk menutupi  besarnya  defisit  –  menyebabkan  jatuhnya  pendapatan  nasional,  penyusutan  permintaan,  banyak  pengangguran,  dan  secara  keseluruhan  menurunnya  perdagangan  dunia  yang  kemudian  dikenal  dengan  istilah  krisis  moneter  great  depression  (depresi  besar).  Bagaimanapun  juga,  hal  tersebut  disiapkan  untuk  membuka jalan bagi sistem keuangan internasional yang berpura-pura membawa  keteraturan  dan  mencegah  kekacauan  dalam  dunia  keuangan  dan  perdagangan.  Dengan  kata  lain,  krisis  moneter  great  depression  sengaja  dibuat  untuk  membenarkan sistem moneter internasional sebagai solusi yang dapat membawa  keteraturan dari kekacauan kondisi keuangan.

Hal  yang  aneh  dan  sangat  mencurigakan  dari  kolaborasi  antara  negara- negara  Eropa  dalam  menurunkan  nilai  mata  uang  mereka  yang  simultan  dan  menipu,  seharusnya  dapat  menyadarkan  Muslim  akan  betapa  bahayanya  sistem  moneter uang kertas yang ditunjukkan Kristen-Yahudi Eropa.

Persekutuan  Kristen-Yahudi  membentuk  sistem  moneter  internasional  ‘uang kertas’ di Bretton Woods. Mereka menghubungkan nilai Dolar AS dengan emas  dalam  perjanjian  Bretton  Woods  (uang  kertas  yang  dicetak  dapat  ditukar  dengan emas yang disimpan di bank) sebagai ‘daun ara’ yang menyembunyikan  fakta  bahwa  uang  kertas  sekarang  dicetak  dan  digunakan  sebagai  uang  tanpa  persyaratan apapun yang menjadikannya dapat dijadikan alat tukar di pasar (uang  tanpa nilai intrinsik). Perjanjian Bretton Woods membuka jalan terbentuknya IMF  pada  1944  yang  dengan  jelas  berfungsi  menjaga  sistem  moneter  internasional  dengan  mata  uang  kertas  yang  tidak  redeemable  sebagai  alat  tukar.  Bahkan  sampai  1971  saat  ‘daun  ara’  menghilang,  ketika  AS  menolak  kewajibannya  mematuhi hukum internasional yakni bank sentralnya menolak pertukaran Dolar  AS dengan emas. (Pada saat itu, Prancis mendatangi bank sentral Amerika untuk  menukarkan sejumlah besar Dolar AS dengan emas, namun bank sentral Amerika  menolaknya).

Hal  yang  sangat  aneh,  sungguh,  bahwa  tidak  ada  sarjana  Islam  yang  merespon untuk memperingatkan dan mengarahkan Muslim agar melawan sistem  moneter baru yang licik tersebut. Jika sarjana Islam dibutakan dengan ‘daun ara’  dolar AS, dan tidak dapat melihat tipu daya dari sistem keuangan, perlu diketahui  bahwa tidak ada lagi ‘daun ara’ sejak 1971 yang menutupi pencurian memalukan  yang  dilegalkan.  (AS  menolak  secara  terang-terangan  isi  perjanjian  Bretton  Woods).

Tetapi dunia Islam masih tidak mampu melihat bahwa uang kertas modern  adalah Haram. Akibatnya, secara tidak sadar, seluruh dunia Muslim masuk dalam  perangkap moneter persekutuan Kristen-Yahudi.

Ketika  persekutuan  Kristen-Yahudi  Eropa  memerdekakan  dunia  dari  jajahannya,  maka  mereka  memastikan  bahwa  dunia  bekas  jajahannya  tersebut  terperangkap dalam sistem moneter baru melalui keanggotaan organisasi moneter  internasional, IMF.

Pasal  perjanjian  IMF  melarang  penggunaan  emas  sebagai  uang 3 .  Hal  tersebut dilakukan dengan pelarangan hubungan apapun antara emas dengan uang  kertas  selain  Dolar  AS.  Pasal  4  bagian  2  (b)  dari  perjanjian  menyatakan:  “Pengaturan  tukar-menukar  dapat  dengan:  (i)  Penjagaan  kestabilan  nilai  mata  uang oleh anggota dalam hal hak penarikan khusus atau lainnya, selain dari emas,  dipilih oleh anggota, atau (ii) Pengaturan kerjasama antara enggota-anggota dalam  menjaga nilai mata uang anggota-anggota tersebut dalam hubungannya terhadap  nilai  mata  uang  anggota-anggota  lain,  atau  (iii)  Pengaturan  tukar-menukar  lain  sesuai dengan pilihan anggota.”

Pada  April  2002,  anggota  kongres  AS,  Ron  Paul,  mengirimkan  surat  berikut kepada Departemen Keuangan AS dan Bank Sentral AS (The Fed) yang  merupakan  bank  swasta  untuk  menanyakan  perihal  mengapa  IMF  melarang  anggota-anggotanya kembali menggunakan emas sebagai mata uang:

Dear Sirs,

Saya menulis berkenaan dengan pasal 4, ayat 2 b dari perjanjian IMF. Seperti  yang  mungkin  Anda  sadari,  maksud  dari  ayat  tersebut  adalah  melarang  negara-negara  anggota  IMF  menghubungkan  mata  uangnya  dengan  emas.  Jadi, IMF melarang negara yang  mengalami  kebijakan  keuangan yang tidak  menentu  untuk  menggunakan  cara  yang  paling  efektif  untuk  menstabilkan  nilai mata uang mereka. Perjanjian  tersebut dapat memperlama  pemulihan  suatu negara dari krisis ekonomi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,  sehingga terjadi ketidakstabilan ekonomi dan politik yang berkepanjangan.

Saya sangat mengapresiasi penjelasan dari pihak Departemen Keuangan dan  The  Fed  tentang  alasan-alasan  mengapa  AS  melanjutkan  persetujuan  kebijakan  yang  menyesatkan  tersebut.  Mohon  menghubungi  Mr.  Norman  Singleton, direktur legislatif saya, jika Anda memerlukan informasi lebih jauh  berkenaan dengan permintaan ini. Terima kasih atas kerjasama Anda dalam  masalah ini.

Ron Paul  US House of Representatives

Hal yang signifikan bahwa The Fed dan Departemen Keuangan AS tidak  merespon permintaan tersebut dengan penjelasan. Alasan mereka tidak merespon  adalah tidak ada lagi penjelasan selain fakta bahwa sistem moneter yang dibentuk  IMF  memang  dirancang  untuk  menjebak  umat  manusia  dan  menjatuhkan  perbudakan  finansial  pada  bangsa  yang  dijadikan  sebagai  sasaran  oleh  persekutuan Kristen-Yahudi yang sekarang memimpin dunia.


IMF digunakan untuk membentuk sistem moneter internasional yang baru  dengan istilah keuangan yang baru dan asing, dan umat Muslim pun menghadapi  istilah-istilah  yang  belum  pernah  dipelajari  sebelumnya.  Bahwa  ada  perbedaan  antara  “mata  uang  lokal”  yang  diterima  sebagai  alat  tukar  dalam  negara  yang  menerbitkannya dan “mata uang internasional” yang merupakan alat tukar untuk  perdagangan di luar negara tersebut. Oleh karenanya, jika Muslim Malaysia akan  menjual  produknya  kepada  Muslim  Indonesia,  penduduk  Indonesia  harus  mendapatkan  alat  tukar  internasional  untuk  membayar  pembelian  mereka.  Bagaimana pun juga, alat tukar internasional tersebut, untuk semua tujuan, adalah  terbatas pada mata uang kertas Eropa atau Dolar AS. Jadi, perangkapnya adalah  pembentukan  permintaan  mata  uang  Eropa  dan  Dolar  AS  yang  kemudian  diketahui sebagai kurs ‘hard’. Selama persekutuan Kristen-Yahudi dapat menjaga permintaan mata uang kertas mereka, yang mereka lakukan hanya tetap mencetak  uang, dan dalam prosesnya, tetap menciptakan kekayaan dari kertas.

Rencana jahat di balik keseluruhan sistem adalah rencana untuk membuat  kurs  mata  uang  negara-negara  barat,  dengan  teman-teman  akrabnya,  tetap  meningkat nilainya dibandingkan dengan kurs mata uang negara-negara lain. Hal  tersebut dicapai dengan cara sederhana yaitu mendorong devaluasi dari kurs mata  uang  yang dijadikan target.  Saat  kurs mata uang tersebut  didevaluasi,  terjadilah  transfer kekayaan besar-besaran dari suatu bangsa kepada para elit. Hal tersebut  juga  memaksa  buruh  untuk  bekerja  dengan  upah  rendah,  dan  menjebak  pihak  yang mengambil pinjaman dari kurs ‘hard’ terkurung dalam penjara hutang IMF  dan  bank  komersial  Eropa,  bahkan  kesulitan  melunasi  hutang  tersebut  karena  ditambah dengan bunga. Faktanya, seluruh sistem moneter dengan IMF sebagai  pusatnya secara spesifik dirancang agar hal tersebut terjadi. Negara-negara target  dijebak  dengan  hutang  besar,  terus-menerus  dirampas  kekayaannya,  dan  dimiskinkan karena mereka berjuang membayar hutang dengan uang yang terus- menerus kehilangan nilai. Hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan.

Akhirnya,  yang  paling  dahsyat  dari  semuanya,  sistem  moneter  internasional  uang  kertas  melalui  bank  sentral  memfasilitasi  sistem  perbankan  yakni meminjamkan dengan Riba atas uang yang sebenarnya tidak mereka miliki.  Hal  tersebut  juga merupakan penipuan  yang dilegalkan. Saya kira  Muftis  Islam  tidak  memahami  apa  yang  dimaksud  dengan  bank  sentral,  tidak  juga  memiliki  pengetahuan  yang  cukup  tentang  sejarah  ekonomi  moneter  internasional  yang  dijelaskan dalam esai ini. Ketika nanti, uang elektronik menggantikan uang kertas  secara  total,  dan  ketidak-adilan  dalam  sistem  keuangan  mencapai  puncak,  saya  takut Muftis akan menyatakan ‘uang elektronik’ pun Halal pula.

IMF  diciptakan  dengan  tujuan  khusus  untuk  mencegah  pembatasan  pertukaran  mata  uang  antar  negara  yang  akan  menghambat  devaluasi  konstan  mata uang negara target. Karena itu, perjanjian menyatakan bahwa IMF akan “...  membantu dalam ... penghapusan pembatasan pertukaran mata uang antar negara  yang  menghambat  pertumbuhan  perdagangan  dunia.”  Penghapusan  pembatasan  pertukaran  mata  uang  antar  negara  akan  mengekspos  mata  uang  negara  target  terhadap  serangan  finansial  yang  akan  menciptakan  peluang-peluang  untuk  meraih keuntungan yang besar bagi persekutuan Kristen-Yahudi saat mata uang  tersebut kehilangan nilainya.

Sistem  keuangan  internasional  yang  dihasilkan  dari  konferensi  Bretton  Woods  telah  berhasil  memenjarakan  umat  manusia,  termasuk  hampir  seluruh  dunia  Muslim,  dalam  penjara  kemiskinan  permanen.  Bagaimana  pun  juga,  penggantian  uang  kertas  dengan  uang  elektronik,  akan  semakin  memperparah  perbudakan finansial.

Umat  Muslim  harus  merespon  dengan  cara  yang  tepat  jika  mereka  menyadari  bahwa  bantuan  Tuhan  dapat  membebaskan  mereka  dari  perbudakan  finansial. Apa respon tersebut? Darimana mereka harus memulai?
KLIK > RESPON PECINTA UTUSAN TUHAN TERHADAP PERBUDAKAN FINANSIAL DAJJAL

COMMENTS

BLOGGER
Nama

aagym,19,Aagym Audio,8,Abdur Raheem Green,2,Akhir Zaman,17,Akhir Zaman Ebook,32,Akhlaqul Karimah,16,Al Masih,7,apk bahasa,1,apk doa,2,apk Quran,3,apk salat,2,apk umum islam,1,Aplikasi Islami,26,aplikasi total android,9,Audio,14,Audio Tajwid,2,Bang Imad,4,Bani Jawi dan Melayu,3,BELA DIRI,1,Belajar Bahasa Arab,2,Berita dan Kasus,25,Berita Islami,18,Bola,3,Buku Imran Hosein,2,Catatan Sang Pujangga Sesi 1,4,Dajjal,10,Doa dan Ruqyah Audio,1,Download Ebook Islami,25,Download Ebook Kristologi,19,Download Ebook Umum,4,Ebook Detektif,1,Ebook Doa,5,Ebook Fiqih,20,Ebook Hadits,18,Ebook Hubungan,7,Ebook Keluarga,4,Ebook Quran,20,Ebook Sejarah,22,Ebook Tajwid,3,Ekonomi Islam,24,Freemasonry,21,Gaib dan Non Dunia,43,Gaib dan Non Dunia Video,6,Gog and Magog,1,Hassan Al Banna,1,Hj. Irene Handono,1,Ibadah Sehari-hari,1,Ideologi,2,Imran Hosein,15,islam,1,Islam dan Hindu,2,Keajaiban Islam,15,Keluarga Bahagia,3,Keluarga Ibrahim,10,Kisah-Kisah Motivasi,9,Komunis,3,Konspirasi Amerika,17,konspirasi zionis,60,Kristologi,53,KUNGFU,1,Liberalis,1,Lintas Agama,24,Love Islam,39,Love Kesehatan,6,Love Menulis,5,Love Musik,1,Love ng-BLog,3,Love Nonton Bareng,10,Maria Magdalena,1,Masalah Syi'ah,2,Masuk Islam,17,Minerva,4,Nubuat Muhammad,3,Office,1,Pancasila,1,Pengendalian Pikiran,12,Permasalahan Islami,17,Pernikahan,1,Politik,29,Protokol Zionisme,11,Puasa,3,Realita Akhir Zaman,35,Romansa dan Cinta,14,Science and Signs,1,Sejarah dan Biografi Islam,55,Setanisme,1,Sihir,13,Software Belajar Bahasa Inggris,3,Software dan Aplikasi,10,Sofware dan Download,9,Sundaland dan Atlantis,6,Takbiran Audio,3,The Truth Of Islam,29,Tilawah Quran,1,Video Akhir Zaman,14,Video Dokumenter,7,Video Imran Hosein,12,Video Masuk Islam,10,video sosial eksperimen,5,Video Zakir Naik,11,Wakeup Project,8,Yesus dan Isa,1,Yusuf Estes,3,Zakir Naik,14,
ltr
item
love is rasa: Rampok Uang Rakyat - Jejak Dajjal dalam IMF Bagian 2
Rampok Uang Rakyat - Jejak Dajjal dalam IMF Bagian 2
era persekutuan Kristen-Yahudi | Dajjal Al-Masih palsu | riba uang kertas | riba | federal reserve | budak utang | imf | devaluasi konstan mata uang negara | perbudakan finansial Kerajaan Bankir Rothschild
http://1.bp.blogspot.com/-NOeaoZNndyo/VdENmLXueZI/AAAAAAAACMo/sfXk_e6GE4Q/s1600/imf%2Bimposible.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-NOeaoZNndyo/VdENmLXueZI/AAAAAAAACMo/sfXk_e6GE4Q/s72-c/imf%2Bimposible.jpg
love is rasa
https://love-is-rasa.blogspot.com/2015/08/dajjal-imf-rampok-uang-rakyat.html
https://love-is-rasa.blogspot.com/
https://love-is-rasa.blogspot.com/
https://love-is-rasa.blogspot.com/2015/08/dajjal-imf-rampok-uang-rakyat.html
true
2777010531160768459
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content