Ebook Langka Yahudi | Freemason dan Boedi Oetomo | doktrin yahudi budi utomo | TAREKAT MASON BEBAS DAN MASYARAKAT DI HINDIA BELANDA DAN INDONESIA 1764-1962
TAREKAT MASON BEBAS
DAN
MASYARAKAT DI HINDIA BELANDA
DAN INDONESIA 1764-1962
677 halaman
Buku Tarekat Mason Bebas ini hanya dicetak 5000 eksemplar oleh Pustaka Sinar Harapan, dan hanya diterbitkan 1 kali cetak yaitu pada tahun 2004, menurut keterangan dari Masyhud SM (penerjemah dan penulis buku best seller “Misteri Natal” dan “Dialog Santri-Pendeta”) buku tersebut hak penerbitan dan pencetakannya telah dibeli oleh orang Yahudi, karena memang tujuan buku ini bukan untuk konsumsi publik, melainkan dipersembahkan kepada para anggota dan mantan anggota dari Tarekat Mason Bebas (Freemason) di Hindia-Belanda dulu dan di Indonesia.
E-book berjudul Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 ini diperuntukkan bagi segenap rakyat Indonesia yang tercekoki dengan sejarah payah yang tidak pernah menyebut Freemasonry dalam buku-buku pelajarannya, padahal mereka sudah sejak tahun 1700-an masuk dan mengembangkan sayapnya di Indonesia.
Ukuran Ebooknya sangat besar, sesuai dengan muatannya yang “luar biasa”. Disarankan menggunakan IDM (Internet download manager) dalam mendownloadnya.
Ternyata organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas)-organisasi rahasia Yahudi- itu telah bercokol lama di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan salah satu tokoh utama Freemason ini adalah tokoh-tokoh yang dianggap sebagai tokoh pergerakan nasional. Penampakan Freemason ini pada awalnya mengibarkan propaganda sebagai sebuah organisasi yang menjunjung tingi nilai-nilai kemanusiaan.
Freemason dan Boedi Oetomo
Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia.
"Kebangkitan Nasional" berdengung
disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA,
pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal
gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang
dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan
"Budi Utomo". Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu "pengisi" awal
dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan
tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut
kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar
di Indonesia.
Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan
tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi
Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih
bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan
masih berada di dalam taraf kelokalan.
Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah
tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi
Internasional di bawah pendudukan Belanda yang disebut dengan organisasi
Freemason (Tarekat Mason Bebas) atau yang dikenal pada waktu penjajahan
Belanda disebut dengan "Vrijmetselarrij". Fakta ini jarang sekali
diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat
dirahasiakan sekali usaha dari organisasi terselubung ini.
Di dalam buku "Tarekat Mason Bebas dan
Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962**" dijelaskan
dengan gamblang bagaimana campur tangan freemason terhadap Budi Utomo
dalam kaitanya menyebarluaskan faham keyahudian di dalam tubuh budi
Utomo ini. Kita dapat lihat pada kutipan berikut ini:
"...pengaruh Tarekat Mason Bebas atas
emansipasi segmen penduduk Indo-Eropa telah mendapat perhatian ,
tidaklah terlupakan bahwa mereka juga mempunyai pengaruh dalam gerakan
nasional Indonesia. Kaum Mason Bebas sudah pada tahap dini mengadakan
hubungan dengan salah satu organisasi politik Indonesia yang pertama,
yang bernama ‘'Budi Utomo'' ". (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di
Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii).
Hamengku Buwono VIII Mangkunegaran vii
SoloMangkunegaran vii SoloMangkunegaran vii
SoloPakualam_VIIIPakubowono_VIIIResiden SurakartaDari kiri Kekanan :
Hamengku Buwono VIII - Mengkunegaran VII - Paku Alam VIII - Pakubowono
VIII - Residen Surakarta
Sekilas mereka memakai seragam yg
banyak kemiripan dgn seragam para pejabat Belanda yg rata rata anggota
Freemason, apakah ini suatu kebetulan?
Pada awal masa gerakan nasional kaum
Mason bebas sudah berusaha menguasai perpolitikan Indonesia dengan cara
sokongan keuangan bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berbakat.
Kehebatan kaum Mason Bebas di Indonesia ini pada kemudian hari tampak
pada pendirian sekolah-sekolah dan perpustakaan yang tersebar hamper
diseluruh Indonesia, kita dapat lihat lokasi-lokasi dan waktu berdirinya
sekolah-sekolah bentukan kaum Freemason ini,:
1875 di Semarang
1879 di Batavia
1885 di Yogyakarta, dua sekolah
1887 di Surakarta dan Magelang
1888 di Buitenzorg (Bogor)
1889 di Padang dan Probolinggo
1892 di Semarang, sekolah kedua
1897 di tegal
1898 di Bandung dan Manado
1899 di Aceh
1900 di Malang
1903 di Malang, sekolah kedua
1905 di Bandung, sekolah kedua
1907 di Blitar
1908 di Surabaya
1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri
1926 di Malang, sekolah ketiga
Selain mendirikan sekolah-sekolah, para
anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini juga mendirikan berbagai
perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka
peprustakaan yang disebut "De Verlichting" dan pada tahun 1917
ditempatkan di Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis
perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan
dengan di semua tempat yang ada loge. Pada tahun 1877 didirikan sebuah
perpustakaan di Padang dan kemudian:
1878 di Yogya
1879 di Surabaya
1882 di Salatiga
1889 di Probolinggo
1890 di Buitenzorg (Bogor)
1891 di Bandung
1892 di Menado
1895 di Manado
1897 di Tegal
1899 di Medan
1902 di Ambon
1902 di Malang
1908 di Magelang
1907 di Blitar
Usaha-usaha dari kaum Mason Bebas ini
juga berujung pada perekrutan anggota-anggota pada Budi Utomo yang
ditarik untuk menjadi anggota Tarekat Mason Bebbas ini. Usaha penetrasi
dari luar sangatlah sukar mengingat kaum terpelajar pada saat itu masih
dibilang relative sedikit, untuk memuluskan usaha-usaha Mason ini,
mereka melakukan penetrasi kedalam tubuh Budi Utomo. Dalam usaha
Freemason ini, rupanya bantuan dana merupakan sumber utama untuk
menyebarluaskan manifesto politik Freemason pada Budi Utomo, seperti
bantuan dari Loge Mataram (cabang Freemason di Yogyakarta waktu itu):
" Tarekat Mason Bebas..."melalui
perantaraan Paku Alam", memberikan bantuan kepada "Budi Utomo". Loge
Jogya "Mataram" ia sebut sebagai suatu lembaga yang berbakti dan pantas
dihormati". (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan
Indonesia 1764-1962, hal. 48).
Beberapa tokoh Indonesia yang menjadi
member Budi Utomo juga sejatinya merupakan aktifis dari Tarekat Mason
Bebas ini, kita dapat lihat seperti Pangeran Arionotodirojo (1858-1917).
Masuk keanggotaan loge Mataram pada tahun 1887 dan memegang berbagai
jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada
tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak
beranggotakan elit Jawa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap
sebaga pergerakan rakyat Jawa, selanjutya kita temukan Raden Adipati
Tirto Koesoemo Bupati Karanganyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun
1895. ketua pertama Boedi Oetomo. Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang
diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa
Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.
Dan tokoh yang dipanggil menhadap
Marsekal Terauchi ke kota Saigon bersama Ir. Sukarno dalam kaitanya
dengan kemerdekaan Indonesia, yaitu Dr. Radjiman Wediodipoera
(Wediodiningrat) 1879-1952. Antara tahun 1906 dan 1936 dokter pada
keraton Solo. Sarjana dan penulis mengenai falsafah budaya. Pejabat
ketua Boedi Oetomo 1914-1915. pada tahun 1945 memainkan peranan penting
sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Sebenarnya gerakan kebangkitan nasional
versi Budi Utomo ini lebih dapat disebut sebagai usaha bercokolnya
Yahudi di Indonesia melalui selubung kaum Freemason atau Tarekat Mason
Bebas, karena kita juga dapat temui komunitas Yahudi di Indonesia.
Jika Yahudi pra kemerdekaan yang
tergabung di dalam Freemason itu hengkang setelah keputusan Presiden
pertama Ir. Sukarno tentang organisasi terlarang Freemason (dan
organisasi terselubung lainnya seperti Rotary Club dan Lions Club),
ternyata di kemudian hari Freemason dan Yahudi ini kembali eksis setelah
sembunyi-sembunyi. baca : Abdurrahman Wahid dan Gerbang Baru Zionism Indonesia
Modus operandi mereka mengaku sebagai
keturunan Arab, umat awam pasti akan terkecoh karena Yahudi dan Arab
dalam segi fisik tak jauh berbeda. Bukti eksisnya Yahudi ini dapat kita
telusuri. Contoh paling mudah tentang eksisnya Yahudi serta Sinagognya
yang sampai detik ini masih eksis berdiri karena dipertahankan sebagai
Cagar Budaya, dapat kita lihat pada daerah Surabaya, tepatnya Jalan
Kayon no. 4 Surabaya, utara Delta Plaza Surabaya saat ini, di daerah
Gubeng, seperti tampak pada foto di bawah ini:
Jalan Kayon no. 4 Surabaya, Jawa Timur,
anda tinggal berjalan kaki menghadap utara dari Monumen Kapal Selam
Surabaya, maka akan terlihat rumah Synagogue tersebut di sisi kanan
jalan.
UNDUH 30 MB
COMMENTS