Download Buku Perang Terminologi Islam VERSUS Barat DR. MUHAMMAD ’IMARAH
PERANG TERMINOLOGI
ISLAM
Versus
BARAT
DR. MUHAMMAD ’IMARAH
SEGALA puji bagi Allah. Pencipta dan Penguasa alam semesta. Shalawat dan salam semoga semakin tercurahkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, keluarga dan para sahabatnya. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengatakan (kepada Muhammad), 'Raa'ina'; tetapi katakanlah, 'Unzhurnaa" dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih." (al-Baqarah: 104)
Dalam ayat ini Allah melarang kaum Muslimin memakai kata atau terminologi yang dipakai oleh orang-orang Yahudi dalam komunikasi dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena kata atau terminologi tersebut memiliki makna dan muatan yang berbau tendensius, mengejek Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ayat itu sekaligus memperingatkan kita kaum Muslimin agar hati-hati dalam memakai istilah; khususnya jika istilah itu berasal dari pihak musuh. Sebab setiap istilah atau terminologi tidak terlepas dari misi peradaban dan ideologis para pencetusnya. Sementara itu, kaum Muslimin memiliki kepribadian dan peradaban khas Islam dalam segala aspek kehidupan, tak terkecuali dalam aspek bahasa dan ungkapan.
Di abad kita sekarang ini telah bergulir di tengah kehidupan umat Islam sejumlah teminologi yang berasal dari Barat dan "dikunyah" begitu saja oleh putra-putra Islam; tak terkecuali kaum intektualnya, tanpa mau meneliti sejauh mana kebenaran terminologi-terminologi itu bila diaplikasikan dalam khazanah pemikiran, budaya dan peradaban Islam. Hal ini terjadi mungkin karena dua sebab: Pertama, langkanya buku referensi yang secara khusus membahas terminologi-terminologi itu dalam suatu kajian komparatif dengan melacak sejarah munculnya terminologi-terminologi itu di masing-masing pusat peradaban yang memunculkannya. Kedua, keterperdayaan sebagian kaum terpelajar di kalangan ummat Islam terhadap segala hal yang berasal dari Barat sehingga mereka lebih sreg dan lebih senang "mengunyah" istilah-istilah Barat ketimbang istilah-istilah Islam.
Jika benar kedua hal tersebut yang menjadi penyebab utama "larisnya" terminologi-terminologi Barat di kalangan kaum terpelajar Islam, maka semoga kehadiran buku ini sangat tepat. Karena kajian buku ini minimal menyadarkan kita untuk "mewaspadai" setiap terminologi yang membawa bias-bias peradaban Barat yang seringkali bermuatan politik dan
pendiskreditan.
Di samping itu, karena latar belakang penulisnya yang patut dijadikan pelajaran bagi mereka yang ter-Barat-kan. Dahulu, Dr. Muhammad ‘Imarah dikenal sebagai tokoh kaum sekuler di dunia Arab, khususnya Mesir, yang sangat mengagumi pemikiran dan peradaban Barat.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengatakan (kepada Muhammad), 'Raa'ina'; tetapi katakanlah, 'Unzhurnaa" dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih." (al-Baqarah: 104)
Dalam ayat ini Allah melarang kaum Muslimin memakai kata atau terminologi yang dipakai oleh orang-orang Yahudi dalam komunikasi dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena kata atau terminologi tersebut memiliki makna dan muatan yang berbau tendensius, mengejek Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ayat itu sekaligus memperingatkan kita kaum Muslimin agar hati-hati dalam memakai istilah; khususnya jika istilah itu berasal dari pihak musuh. Sebab setiap istilah atau terminologi tidak terlepas dari misi peradaban dan ideologis para pencetusnya. Sementara itu, kaum Muslimin memiliki kepribadian dan peradaban khas Islam dalam segala aspek kehidupan, tak terkecuali dalam aspek bahasa dan ungkapan.
Di abad kita sekarang ini telah bergulir di tengah kehidupan umat Islam sejumlah teminologi yang berasal dari Barat dan "dikunyah" begitu saja oleh putra-putra Islam; tak terkecuali kaum intektualnya, tanpa mau meneliti sejauh mana kebenaran terminologi-terminologi itu bila diaplikasikan dalam khazanah pemikiran, budaya dan peradaban Islam. Hal ini terjadi mungkin karena dua sebab: Pertama, langkanya buku referensi yang secara khusus membahas terminologi-terminologi itu dalam suatu kajian komparatif dengan melacak sejarah munculnya terminologi-terminologi itu di masing-masing pusat peradaban yang memunculkannya. Kedua, keterperdayaan sebagian kaum terpelajar di kalangan ummat Islam terhadap segala hal yang berasal dari Barat sehingga mereka lebih sreg dan lebih senang "mengunyah" istilah-istilah Barat ketimbang istilah-istilah Islam.
Jika benar kedua hal tersebut yang menjadi penyebab utama "larisnya" terminologi-terminologi Barat di kalangan kaum terpelajar Islam, maka semoga kehadiran buku ini sangat tepat. Karena kajian buku ini minimal menyadarkan kita untuk "mewaspadai" setiap terminologi yang membawa bias-bias peradaban Barat yang seringkali bermuatan politik dan
pendiskreditan.
Di samping itu, karena latar belakang penulisnya yang patut dijadikan pelajaran bagi mereka yang ter-Barat-kan. Dahulu, Dr. Muhammad ‘Imarah dikenal sebagai tokoh kaum sekuler di dunia Arab, khususnya Mesir, yang sangat mengagumi pemikiran dan peradaban Barat.
Puluhan karya tulis tentang pemikiran dan filsafat telah dihasilkan. Tapi, setelah berinteraksi dalam berbagai forum seminar dan diskusi dengan para pemikir Islam semisal Dr. Yusuf Qardhawi, Syaikh Muhammad al-Ghazali, dan lainnya, maka terjadilah perubahan spektakuler dalam pemikiran bahkan kehidupannya. Ia kemudian mulai mengkaji Islam dan menjadi "pembelinya" yang setia, bersama-sama dengan Dr. Fahmi Huwaidi, kolumnis surat kabar al Ahram, Mesir, dan Dr. Khalid Muhammad Khalid (penulis buku 60 Karakteristik Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam):
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua; sekaligus menambah khazanah dan intelektualitas keislaman kita. Amin.
Subhanakaallahumma wabihamdika asyhadu allaa Ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua; sekaligus menambah khazanah dan intelektualitas keislaman kita. Amin.
Subhanakaallahumma wabihamdika asyhadu allaa Ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Jakarta, 28 Agustus 1998
Password : www.love-is-rasa.blogspot.com
COMMENTS