Download Ebook Takwil Hadits yang dinilai Kontradiktif - Ibnu Qutaibah

Download Ebook Takwil Hadits yang dinilai Kontradiktif - Ibnu Qutaibah ebook hadits


Sejak masa Rasulullah SAW dan bahkan hingga era sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in terdapat dua cara ijtihad berkaitan dengan pemeliharaan atau penyelamatan keberadaan hadits Nabi.

Ijtihad pertama:

Dengan lisan, yaitu mendengar suatu hadits dari seseorang lalu menyampaikannya kepada orang lain. Demikian seterusnya dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Ijtihad kedua:

Dengan tulisan. Cara ini lebih baik dan lebih langgeng daripada cara lisan. Hanya saja, baik secara lisan maupun secara tulisan, tetap saja terdapat beberapa kesalahan.

Kesalahan pada metode lisan -biasanya- diakibatkan oleh faktor lupa atau kesalahpahaman. Sementara kesalahan tulis atau kesalahan akibat tulisan yang buruk kadang-kadang terjadi pada metode tulisan.

Meski demikian, mereka yang menggunakan metode lisan (mendengar dan menyampaikan) mengutip hadits-hadits mereka dari para penulis hadits. Sedangkan mereka yang menggunakan metode tulisan tidak menulis hadits Nabi secara keseluruhan. Mereka hanya menulis apa yang mereka anggap penting, khususnya yang berkaitan dengan undang-undang (tasyrii) dan hukum. Kodifikasi hadits yang mereka lakukan tidak menggunakan metode tertentu. Mereka hanya mencatat hadits yang diriwayatkan oleh orang lain dan mengutip hadits dari orang yang memperolehnya secara lisan –jika mereka mengenalnya sebagai orang yang tsiqah dan 'adil.

Saat itu, kodifikasi hadits tidak menggunakan pendekatan (manhaj) tertentu.

Orang yang memutuskan pelaksanaan kodifikasi hadits adalah seorang tokoh yang adil dan zuhud, Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada pejabatnya yang menjadi hakim (qadhi) di Madinah, Abu Bakar bin Hazm.

"Carilah hadits Rasulullah SAW lalu tulislah. Aku khawatir ilmu semakin berkurang dan para ulama meninggal dunia. Jangan kamu terima kecuali hadits Nabi SAW. Perintahkan mereka agar menyebarkan ilmu dan duduk mendengarkannya sehingga orang yang tidak tahu menjadi tahu. Sesungguhnya ilmu tidak akan punah sehingga (sebelumnya) menjadi sesuatu yang rahasia"

Hal yang sama juga dilakukannya kepada para pejabat pembantunya yang berada di kota-kota Islam penting lainnya yang dihuni oleh para sahabat dan tabi'in.

Adapun orang pertama yang melakukan kodifikasi hadits di bawah perintah Umar bin Abdul Aziz RA adalah Muhham bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdillah bin Syihab Az-Zuhri (w. 125 H), tokoh ulama negeri Syam dan Hijaz. Az-Zuhri memperoleh hadits-haditsnya dari para sahabat junior yang masih hidup di masanya, yang ia lihat dan dengar sendiri serta dari beberapa orang tokoh tabi'in senior.

Setelah Az-Zuhri, kodifikasi hadits pada peringkat selanjutnya (ath-thabqah) semakin banyak dilakukan. Orang pertama pada peringkat ini adalah Ibnu Ishaq dan Malik di kota Madinah, Ibnu Juraij di Makkah serta ulama-ulama lain yang berada di kota lainnya seperti Sufyan Ats-Tsauri di Kufah, Husyaim di Wasith, Jarir bin Abdul Hamid di Rayy, Ibnu Al Mubarak di Kharasan, Al Auza'i di Syam, Ma'mar di Yaman dan Abu Bakar bin Abu Syaibah di Kufah.

Masa itu merupakan tahap penulisan dan pengarangan yang berlangsung sejak akhir abad 2H hingga awal abad 3H. Tahap ini diikuti dengan tahap kodifikasi (tadwiin), pengumpulan dan kompilasi antara matan hadits dan perawinya. Lalu tahap pemilahan hadits shahih dan penilaian terhadap perawi dari segi adil atau tidaknya.

Orang pertama yang muncul berkaitan dengan pemilahan dan penilaian tersebut adalah Al Bukhari. Buku Shahih-nya (yang terkenal) merupakan buku hadits Shahih yang pertama. Dia telah meletakkan beberapa aturan (syarth) yang digunakan sebagai tolok ukur shahih tidaknya suatu hadits atau shahih tidaknya sebuah sanad.

Selanjutnya, langkah Al Bukhari diikuti oleh Muslim bin Al Hajjaj yang menyusun bukunya yang terkenal Shahih Muslim. Lalu orang-orang menyebut kedua buku di atas dengan istilah Ash-Shahihain. Sementara kedua ulama tersebut diberi gelar Asy-Syaikhain.

Buku-buku hadits sebelum kedua buku ini mencampur-adukkan hadits Nabi dengan pendapat sahabat serta fatwa para tabi'in. Di samping itu, buku-buku tersebut berisi hadits shahih, dha’if, matruk dan majhul. Tidak ada kepastian mengenai status haditsnya kecuali setelah melakukan penelitian mendalam berkaitan dengan para perawi dan matannya (esensi). Apalagi masa itu adalah masa perkembangan kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Para mudallis dan para pemalsu hadits berusaha menciptakan hadits yang mendukung kelompok dan pendapatnya. Kondisi ini berbeda 180 derajat dengan era sahabat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap hadits sehingga tidak menyebarkan hadits kecuali yang sudah dipastikan shahih, baik redaksi maupun maksudnya.

Ketika terjadi pergolakan akibat kepemimpinan dalam tubuh muslimin sendiri sehingga menimbulkan perpecahan dan muncul kelompok Khawarij, sebagian mereka ketika menemukan hadits yang dapat digunakan oleh kelompok lain untuk menyerangnya maka mereka menciptakan hadits baru dan menyebarkan kepada semua orang.

Ketika suasana mulai tenang dan normal, para ulama khususnya para ahli hadits melakukan perlawanan dengan cara melakukan pemisahan di antara hadits-hadits yang ada dan pemurnian, memisahkan di antara yang shahih dan yang bukan. Pertama kali mereka mengumpulkan seluruh hadits. Mereka hanya meninggalkan hadits yang secara pasti diketahui sebagai hadits palsu (maudhu), lalu mulai meneliti para perawinya. Untuk ini mereka mempelajari biografi para perawi dan perilakunya untuk keperluan pemurnian. Para perawi yang dinilai pembohong ditinggalkan, kepribadiannya (dari sisi periwayatan) dinilai sebagai dha’if. Begitu pula hadits yang diriwayatkannya dinilai dha’if atau ditolak (mardud). Dengan demikian mereka tidak menerapkan penilaian shahih atau hasan berdasarkan periwayatan perawi yang 'adil dari perawi yang 'adil lainnya atau periwayatan perawi yang tsiqah dari perawi yang tsiqah lainnya.

Pada masa selanjutnya, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu hadits semakin berkembang dan bercabang. Di antaranya ilmu yang berkaitan dengan para perawi hadits dari sisi perilaku, biografi, penilaian buruk atau ke-'adil-annya, tempat tinggal dan pertumbuhannya. Termasuk juga ilmu jejak keturunan, penjabaran hadits, komentar dan catatan-catatan kaki atas hadits. Ilmu-ilmu ini di kemudian hari dikenal dengan istilah ilmu-ilmu hadits, ushul al hadits atau mushthalah ilmu hadits.

Buku yang ada di hadapan Anda ini, Ta'wil Mukhtalaf Al Hadiits merupakan buku tersendiri dari segi kategori dan isi. Dalam bukunya ini, Abdullah bin Muslim bin Qutaibah Ad-Dainuri membela madzhab ahli hadits dan mempertahankannya. Beliau menentang madzhab-madzhab lainnya hingga pada taraf mengecam dan mencaci para tokoh-tokohnya. Bahkan beliau kadang-kadang menuduh mereka (sebagai pembohong. Penj).


 Takwil Hadits Kontradiktif - Ibnu Qutaibah

COMMENTS

BLOGGER
Nama

aagym,19,Aagym Audio,8,Abdur Raheem Green,2,Akhir Zaman,17,Akhir Zaman Ebook,32,Akhlaqul Karimah,16,Al Masih,7,apk bahasa,1,apk doa,2,apk Quran,3,apk salat,2,apk umum islam,1,Aplikasi Islami,26,aplikasi total android,9,Audio,14,Audio Tajwid,2,Bang Imad,4,Bani Jawi dan Melayu,3,BELA DIRI,1,Belajar Bahasa Arab,2,Berita dan Kasus,25,Berita Islami,18,Bola,3,Buku Imran Hosein,2,Catatan Sang Pujangga Sesi 1,4,Dajjal,10,Doa dan Ruqyah Audio,1,Download Ebook Islami,25,Download Ebook Kristologi,19,Download Ebook Umum,4,Ebook Detektif,1,Ebook Doa,5,Ebook Fiqih,20,Ebook Hadits,18,Ebook Hubungan,7,Ebook Keluarga,4,Ebook Quran,20,Ebook Sejarah,22,Ebook Tajwid,3,Ekonomi Islam,24,Freemasonry,21,Gaib dan Non Dunia,43,Gaib dan Non Dunia Video,6,Gog and Magog,1,Hassan Al Banna,1,Hj. Irene Handono,1,Ibadah Sehari-hari,1,Ideologi,2,Imran Hosein,15,islam,1,Islam dan Hindu,2,Keajaiban Islam,15,Keluarga Bahagia,3,Keluarga Ibrahim,10,Kisah-Kisah Motivasi,9,Komunis,3,Konspirasi Amerika,17,konspirasi zionis,60,Kristologi,53,KUNGFU,1,Liberalis,1,Lintas Agama,24,Love Islam,39,Love Kesehatan,6,Love Menulis,5,Love Musik,1,Love ng-BLog,3,Love Nonton Bareng,10,Maria Magdalena,1,Masalah Syi'ah,2,Masuk Islam,17,Minerva,4,Nubuat Muhammad,3,Office,1,Pancasila,1,Pengendalian Pikiran,12,Permasalahan Islami,17,Pernikahan,1,Politik,29,Protokol Zionisme,11,Puasa,3,Realita Akhir Zaman,35,Romansa dan Cinta,14,Science and Signs,1,Sejarah dan Biografi Islam,55,Setanisme,1,Sihir,13,Software Belajar Bahasa Inggris,3,Software dan Aplikasi,10,Sofware dan Download,9,Sundaland dan Atlantis,6,Takbiran Audio,3,The Truth Of Islam,29,Tilawah Quran,1,Video Akhir Zaman,14,Video Dokumenter,7,Video Imran Hosein,12,Video Masuk Islam,10,video sosial eksperimen,5,Video Zakir Naik,11,Wakeup Project,8,Yesus dan Isa,1,Yusuf Estes,3,Zakir Naik,14,
ltr
item
love is rasa: Download Ebook Takwil Hadits yang dinilai Kontradiktif - Ibnu Qutaibah
Download Ebook Takwil Hadits yang dinilai Kontradiktif - Ibnu Qutaibah
Download Ebook Takwil Hadits yang dinilai Kontradiktif - Ibnu Qutaibah ebook hadits
http://4.bp.blogspot.com/-jOylLtdOnzc/VI9sIrnvjoI/AAAAAAAAAxM/U2TEJiTb57Q/s1600/takwil%2Bkontradiktif%2Bhadist.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-jOylLtdOnzc/VI9sIrnvjoI/AAAAAAAAAxM/U2TEJiTb57Q/s72-c/takwil%2Bkontradiktif%2Bhadist.jpg
love is rasa
https://love-is-rasa.blogspot.com/2014/12/download-ebook-takwil-hadits-kontradiktif-ibnu-qutaibah.html
https://love-is-rasa.blogspot.com/
https://love-is-rasa.blogspot.com/
https://love-is-rasa.blogspot.com/2014/12/download-ebook-takwil-hadits-kontradiktif-ibnu-qutaibah.html
true
2777010531160768459
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content